Mengenal Fenomena Grooming


Home » Blog » Mengenal Fenomena Grooming

Setiap orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, mereka belajar dan berusaha melakukan berbagai hal untuk sang buah hati. Sedari kecil para orang tua berusaha mendidik dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tetapi banyak hal terjadi diluar jangkauan mereka, salah satu kekhawatiran terbesar bagi orang tua dan mungkin kita semua adalah fenomena grooming yang terjadi ditengah masyarakat.

Baca Juga: Manisnya Cuma Diawal Aja

Apa Itu Grooming?

Grooming merupakan salah satu bentuk manipulasi psikologis terhadap anak-anak, dimana pelaku berusaha membangun kepercayaan dan hubungan dengan (anak-anak/dibawah umur yang legal) untuk memanfaatkan dan mengekploitasi korban. Hal ini dapat terjadi secara online maupun offline, pelaku memanfaatkan kepercayaan sang anak untuk tujuan seksual, keuntungan finansial atau berbagai hal lainnya.

Anak-anak dan remaja (di bawah umur legal) sangat rentan terhadap grooming, karena pengetahuan dan pemahaman mereka tentang dunia dan hubungan masih dalam tahap perkembangan. Mereka lebih mudah percaya dan terbujuk oleh rayuan orang yang lebih tua darinya, tanpa mengetahui maksud dan tujuan pelaku. Sederhananya anak-anak dan remaja belum bisa membuat keputusan yang rasional dan logis sehingga mereka perlu pemahaman dan bimbingan dari orang dewasa serta orang tua mereka.

Grooming merupakan masalah yang serius, karena dapat membahayakan anak-anak. Mereka yang menjadi korban grooming memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pelecahan seksual, perdagangan manusia, dan berbagai bentuk eksploitasi lainnya. Hal ini juga memberikan dampak jangka panjang pada kesejahteraan emosional dan psikologis anak. Grooming dapat meninggalkan luka yang mendalam dan trauma psikologis yang dapat menghantui sang anak hingga mereka beranjak dewasa.

Siapa Yang Menjadi Korban/target Grooming

Grooming dapat terjadi pada setiap anak, tetapi ada beberapa anak lebih rentan daripada yang lain. Anak-anak yang dianggap “berisiko” menjadi target grooming antara lain:

  • Anak-anak yang ditinggalkan atau mengalami kekerasan
  • Anak-anak yang memiliki harga diri rendah (cenderung sering diabaikan)
  • Anak-anak yang terisolasi dari teman sebayanya
  • Anak-anak yang mengalami trauma
  • Anak-anak yang terlalu sering menggunakan internet

Penting untuk kita mengetahui tahapan dari perilaku grooming, sehinga kita dapat mencegah dan mengatasi fenomena grooming serta menciptakan lingkungan yang layak bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Tahapan Perilaku Grooming

  1. Kontak Awal: Grooming dimulai dengan pelaku yang melakukan kontak awal dengan korban. Ini dapat terjadi secara online, melalui platform media sosial, komunitas game, atau bahkan secara langsung. Pelaku akan memasang image yang ramah, pengertian, dan mudah didekati, sehingga menarik perhatian dan minat anak.
  2. Membangun Kepercayaan: Setelah terjalin kontak, pelaku akan mulai membangun kepercayaan dengan anak. Mereka mungkin menunjukkan empati, memberikan pujian, dan mendengarkan masalah dan kekhawatiran anak. Dengan memperlihatkan diri sebagai sosok yang mendukung, pelaku bertujuan untuk menciptakan hubungan emosional dan memperoleh kepercayaan anak.
  3. Isolasi Korban: Pada tahap ini, pelaku mencoba mengisolasi anak dari teman, keluarga, dan sumber dukungan lainnya. Secara bertahap, mereka akan mengurangi atau memanipulasi anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu sendirian dengan mereka, baik secara fisik maupun melalui komunikasi online. Isolasi membuat anak lebih rentan dan bergantung pada pelaku, karena sang anak kehilangan pandangan dan bimbingan eksternal.
  4. Pelecehan Seksual: Tujuan utama dari grooming seringkali adalah melakukan pelecehan seksual atau eksploitasi. Setelah membangun kepercayaan dan mengisolasi, pelaku akan memulai aksinya yaitu memperkenalkan percakapan, gambar, atau tindakan yang tidak pantas. Mereka secara bertahap mengurangi kepekaan anak terhadap aturan dan pelanggaran batas, hal ini dilakukan untuk mengaburkan penilaian korban terhadap perilaku mereka, sehingga pelaku dapat melancarkan aksinya dengan bebas.

Grooming merupakan masalah serius yang dapat menghancurkan masa depan anak-anak dan remaja. Sehingga penting bagi orang tua dan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda korban grooming.

• Perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti menjadi tertutup dan terlihat merahasiakan sesuatu
• Seorang anak yang menghabiskan lebih banyak waktu online daripada biasanya
• Sering terlihat berbica dengan seseorang belum pernah mereka temui secara online
• Mendapat dan menerima hadiah dari seseorang yang belum pernah mereka temui atau orang asing
• Membagikan informasi pribadinya dengan seseorang secara online atau terlihat berbicara dengan orang asing
• Sering menghabiskan waktu dengan orang dewasa diluar dari keluarganya
• Terlihat sangat dekat dengan orang dewasa tersebut

Perlu diingat bahwa grooming dapat dilakukan oleh siapapun, bahkan orang terdekat sekalipun. Jika Anda memiliki anak atau keluarga yang berada di bawah umur, coba untuk lebih memperhatikan gerak-gerik mereka. Cobalah untuk berbicara dan menjadi dekat dengan mereka, ajarkan mereka untuk lebih berhati-hati dan berikan pemahaman yang sesuai dengan umurnya.

Pencegahan dan tindakan terhadap perilaku grooming

Melindungi anak-anak dari grooming membutuhkan berbagai pendekatan yang melibatkan kesadaran, pendidikan, dan komunikasi terbuka.

  1. Pendidikan: Ajarkan anak mengenai batasan pribadi, hubungan yang sehat, dan keamanan online. Berikan mereka pengetahuan untuk mengenali dan melaporkan perilaku yang tidak pantas.
  2. Komunikasi: Ciptakan lingkungan terbuka dan bebas hukuman di mana anak merasa nyaman membahas kekhawatiran dan pengalaman mereka. Dorong mereka untuk berbagi setiap interaksi yang mencurigakan baik secara online maupun secara nyata
  3. Pemantauan: Terlibat secara aktif dalam aktivitas online anak dan perhatikan hubungan sosial mereka. Periksa secara rutin pengaturan privasi mereka dan dorong penggunaan internet yang bertanggung jawab.
  4. Membangun Kepercayaan: Bangun hubungan yang kuat dengan anak berdasarkan kepercayaan dan komunikasi terbuka. Ini membantu menciptakan dasar dan hubungan yang kokoh hal ini memberikan ruang kepada anak mempercayai orang terdekatnya, jika mereka mengalami tindakan grooming.
  5. Melaporkan: Jika kita mencurigai atau menyaksikan perilaku grooming apa pun, laporkan segera kepada pihak berwenang yang berkompeten atau melalui hotline perlindungan anak yang khusus. Intervensi tepat waktu dapat mencegah bahaya lebih lanjut dan melindungi korban potensial lainnya.

Tips Untuk Mengatasi Upaya atau Tindakan Grooming

Tips untuk orang tua

  • Ajarkan dan bicarakan dengan anak mengenai penggunaan internet dan keamanan online. Ajarkan mereka mengenai bahaya berbicara dengan orang asing secara online dan tidak boleh membagikan informasi pribadi.
  • Atur pengendalian penggunaan internet dan media digital lainnya. Hal ini akan membantu membatasi akses mereka ke konten yang tidak pantas dan mencegah mereka berinteraksi dengan orang asing.
  • Monitor aktivitas online anak-anak. Ini tidak berarti orang tua harus membaca setiap pesan yang mereka kirim atau terima, tetapi orang tua harus mengetahui situs web yang mereka kunjungi dan orang-orang yang mereka ajak bicara secara online.
  • Percayai insting, jika merasa curiga terhadap seseorang yang diajak bicara oleh sang anak secara online, percayai insting dan laporkan ke pihak berwenang.

Tips Untuk Anak

  • Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada seseorang yang tidak dikenal. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, atau informasi personal lainnya.
  • Berhati-hatilah dengan apa yang dibagikan secara online, apapun yang diposting secara online dapat dilihat oleh siapa saja. Sehingga penting untuk berhati-hati dan memperhatikan dengan apa yang ingin di ungkapkan lakukan.
  • Jika seseorang membuat Anda merasa tidak nyaman secara online, beritahu orang dewasa yang Anda percaya. Ini bisa menjadi orang tua, guru, pelatih, atau orang dewasa lain yang Anda percayai.

Jika Anda memiliki luka atau trauma dimasa lalu karena mengalami grooming, sulit bagi Anda untuk menceritakan dan mengungkapkan hal ini, karena setiap kali mengingat hal ini. Luapan emosi yang intens menghantui Anda. Tarot dan Lenormand dapat menjadi media yang membantu Anda terhubung dengan bagian diri terdalam dan mengulik fenomena dimasa lalu.

Tertarik Untuk Melakukan Konsultasi Tarot?
Chat Saya via Whatsapp

konsultasi tarot online

Follow our social media :

Editor: Sahara

Leave a Comment