“Nanti aja deh ngerjainnya, sebentar lagi nanti aku bakal kerjain ini mau main hp dulu aja deh. Deadlinenya masih lama jadi aman lah”. Ketika seseorang seringkali atau dengan sengaja menunda-menunda pekerjaan dan menyepelekan suatu tugas, ini dikenal dengan istilah prokrastinasi.
Menunda-nunda, malalaikan tugas dan waktu yang dimiliki dapat menjadi boomerang bagi diri sendiri. Hal ini seringkali membuat seseorang menyesal dan menyalahkan dirinya. Perilaku menunda-nunda cenderung membuat seseorang merasa frustasi dan bersalah terhadap dirinya dan orang lain disekitarnya.
Baca juga: Indahnya Cuma Waktu PDKT
Prokrastinasi merupakan perilaku yang lumrah terjadi, tetapi beberapa orang mengalami prostaktinasi yang parah sehingga, seringkali hal ini mempengaruhi dan menganggu kehidupannya. Tidak mampu memenuhi deadline pekerjaan, merasakan penyesalan dan jika dibiarkan, tindakan prokrastinasi dapat menganggu kesehatan seseorang.
Apa itu prokrastinasi?
Prokrastinasi adalah tindakan menunda, menangguhkan tugas atau serangkaian tugas hingga mendekati deadline seringkali hal ini disebut dengan istilah (SKS) sistem kebut semalam. Tugas yang dikerjakan terkadang mepet deadline atau melebih batas waktu yang ditentukan.
Prokrastinasi merupakan perilaku yang umum dialami oleh semua orang, tetapi jika dibiarkan berlarut-larut hal ini akan mendatangkan konsekuensi negatif dalam hidup seseorang. Jika ada asap tak mungkin tak ada api, yang artinya segala sesuatu terjadi pasti disebabkan oleh sesuatu begitu juga dengan sikap atau tindakan menunda-menunda, lantas apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Penyebab prokrastinasi
- Takut akan kegagalan: Seseorang cenderung engan melakukan sesuatu bukan karena tidak ingin melakukannya, tetapi karena mereka terjebak dalam pikirannya dan takut terhadap kegagalan. Istilah ini dikenal dengan fenomena “menyerah sebelum berperang”. Hal ini terjadi ketika seseorang merasa khawatir, jika mereka tidak mampu melakukannya dengan baik, atau takut jika membuat kesalahan. Penting untuk diingat bahwa manusia hidup dalam kenyataan bukan pikiran, dan sesungguhnya kegagalan ada kemenangan yang tertunda.
- Kurangnya motivasi: Kurangnya motivasi seringkali membuat seseorang merasa enggan melakukan sesuatu, atau menunda-nunda pekerjaannya. Ini terjadi ketika mereka tidak melihat nilai dari tugas tersebut, atau tugas yang dilakukan tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Minimnya motivasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor bisa karena suasana hati, atau faktor diluar individu seperti rekan kerja dan lingkungan kerja.
- Merasa kewalahan: Prokrastinasi dapat terjadi ketika seseorang merasa tugas yang diberikan teralu sulit untuk dikerjakan, atau melebihi batas kemampuannya. Hal ini membuat mereka merasa kewalahan sehingga memilih untuk menunda-nunda pekerjaan atau tanggung jawab yang diemban. Penting untuk diingat bahwa perasaan lega yang dirasakan dari perilaku menghindar atau menunda-nunda tugas hanya bersifat sementara dan tak jarang tindakan ini mendatangkan penyesalan.
- Perfeksionisme: Ingin terlihat unggul dan tampil sempurna dapat menjadi boomerang bagi seseorang, tugas yang diberikan harus diselesaikan sesuai dengan keinginan mereka tanpa memperdulikan tenggat waktu dan deadline yang diberikan. Alhasil apa yang dilakukan menjadi sia-sia, tugas yang baik adalah tugas yang diselesaikan bukan disempurnakan. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah sebuah fatamorgana yang diciptakan oleh mereka yang hidup dalam ketakutan.
- Rasa bosan: Perasaan bosan merupakan hal yang lumrah dialami oleh siapapun, terutama jika pekerjaan yang dilakukan bersifat repetitif atau berulang. Bosan juga dapat muncul ketika seseorang tidak menyukai apa yang mereka lakukan dan kerjakan, kesannya seperti suatu paksaan. Tetapi jika bosan digunakan sebagai asalan dari pengabaian, atau melalaikan tanggung jawab yang diberikan hal ini merupakan sebuah kesalahan.
- Gangguan atau distraksi: Seseroang yang mudah terganggu atau terdistraksi oleh sesuatu cenderung menunda-nunda pekerjaan, bahkan sampai mepet deadline. Di zaman sekarang banyak hal yang menyebabkan ini, mulai dari sosial media, game, scroll berita. Berselancar didunia maya terlihat lebih menarik daripada mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang emban. Sepertinya hal ini merupakan struggle (kesulitan) orang-orang di kehidupan modern.
Prokrastinasi dapat menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif. Hal dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan rendah diri. Prokrastinasi juga dapat juga dapat merusak hubungan, karier, dan akademik seseorang. Karena banyak tugas dan tanggung jawab yang tidak dikerjakan atau dikerjakan tetapi tidak maksimal.
Tetapi jangan khawatir, prokrastinasi merupakan buah dari kebiasaan. Jika seseorang benar-benar ingin berubah dan memperbaiki kebiasaannya, hal ini dapat diatasi dan diperbaiki. Sehingga mereka menjadi lebih produktif dan leluasa dalam mengerjakan tugas serta tanggung jawab yang diberikan.
Tips dan Trick Mengatasi Prokrastinasi
- Membagi tugas besar menjadi lebih kecil: Salah satu cara terbaik untuk mengatasi prokrastinasi adalah dengan membagi tugas besar menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat tugas tersebut terasa lebih ringan dan lebih dapat dicapai.
- Tetapkan batas waktu yang realistis: Ketika ingin menetapkan batas waktu untuk diri sendiri, maka pastikan batas waktu tersebut realistis. Jika seseorang menetapkan batas waktu yang terlalu ambisius, hal ini akan membuat mereka cenderung untuk menunda-nunda. Jadi yah make it simple and easier to achieve sederhanya “yang masuk akal aja deh”.
- Reward terhadap diri sendiri: Setelah menyelesaikan suatu tugas, akan lebih baik jika meluangkan waktu untuk mengapresiasi hasil dan kerja keras yang dilakukan, bisa dengan me time, relaksasi, traveling dan berbagai kegiatan positif lainnya. Hal ini akan membantu seseorang untuk tetap termotivasi untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
- Hilangkan gangguan atau sumber distraksi: Ketika sedang bekerja penting bagi seseorang untuk menghilangkan gangguan atau kemungkinan distraksi. Hal ini dapat dilakukan dengan mematikan ponsel, menutup email, logout sosial media, dan memilih tempat yang tenang untuk mulai bekerja.
- Temukan mitra atau kelompok untuk bekerja bersama: Bekerja dengan mitra atau kelompok dapat membantu seseorang untuk tetap termotivasi dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Kehadiran orang lain dapat berfungsi sebagai alarm untuk saling mengingatkan dan memudahkan serta membantu tugas satu sama lain. Tetapi kembali lagi, hal ini tergantung preferensi, jika seseorang lebih nyaman untuk sendiri maka itu pilihan mereka.
- Jangan takut untuk meminta bantuan: Jika mengalami kesulitan dengan prokrastinasi, jangan takut untuk meminta bantuan. Bicarakan dengan seorang teman, anggota keluarga, guru, atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan dan panduan yang dapat membantu Anda mengatasi hal ini.
Apakah Anda seseorang yang sering melakukan prokrastinasi dan frustasi mengenai hal ini? Atau Penasaran dengan berbagai kemungkinan dan potensi yang Anda miliki dalam hidup?
Untuk mengatasi prokrastinasi dan mendapat saran yang sesuai dengan nilai pribadi Anda, tarot dapat menjadi medium yang membantu Anda terhubung dengan alam bawah sadar Anda.
Dan jika Anda penasaran dengan berbagai potensi yang Anda miliki maka Bazi dapat memberikan informasi detail mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam hidup Anda.
Tertarik Untuk Melakukan Konsultasi Tarot dan Bazi?
Chat Saya via Whatsapp
Follow our social media :
Editor: Sahara