Apa Itu Kepribadian Narsistik


Home » Blog » Apa Itu Kepribadian Narsistik

Seakan-akan seluruh dunia berpusat pada dirinya, selalu berbicara hal-hal hebat mengenai dirinya, bersikap egois dan mengutamakan diri sendiri, senang mengkritik tetapi tidak menerima kritikan. Dirinya harus selalu berada diatas orang lain, mengaggap dirinya yang paling penting. Dalam kajian psikologi, hal tersebut mengindikasikan suatu gangguan kepribadian yang dikenal dengan istilah narsistik.

Baca juga: Ciri Orang Yang Manipulatif

Istilah narsistik diambil dari legenda Yunani yang menceritakan seorang pemuda bernama Narcissus ia merupakan seorang pemuda yang sangat tampan. Ketika Narcissus hendak mengambil air di sebuah danau yang jernih, ia melihat pantulan dirinya. Narcissus jatuh cinta kepada dirinya sendiri, dan teramat mengagumi ketampanan yang ia miliki. Sehingga waktu pun berlalu, Narcissus tidak pernah berhenti mengagumi dirinya, lupa waktu dan mati kelaparan karena hal itu.

Yah kisah sebenarnya Narcissus teramat yang mencintai dirinya, dan menolak perasaan dewi hutan bernama Echo, sang dewi patah hati akibat penolakan tersebut. Echo lantas meneriakan kesedihannya di dalam hutan, hal ini yang sekarang dikenal sebagai gema atau echo. Mengetahui hal ini Zeus marah dan mengutuknya menjadi bunga, lantas bunga ini dikenal dengan bunga narsis atau Narcisuss.

Baca Juga : Sejarah ke 12 Shio

Apa Itu Kepribadian Narsistik?

Kepribadian narsistik mengacu pada pola perilaku dan pikiran yang menonjolkan kepentingan diri sendiri secara berlebihan. Orang dengan kepribadian narsistik cenderung memiliki pandangan diri yang sangat tinggi, merasa superior, dan membutuhkan pengakuan yang konstan dari orang lain.

Mereka kerap mencari perhatian dan pujian, seringkali mengeksploitasi hubungan untuk keuntungan pribadi, dan kurang mampu memahami atau menghargai perasaan orang lain. Orang dengan kepribadian narsistik memiliki kepercayaan diri yang tinggi tetapi rapuh, mereka senang mengkiritik tetapi tidak menerima kritikan dari orang lain.

Ciri-ciri Kepribadian Narsistik

  • Menganggap dirinya paling penting: Mereka yang memiliki kepribadian narsistik memiliki pandangan yang berlebihan mengenai diri sendiri, dan percaya bahwa mereka lebih unggul dari orang lain. Mereka cenderung membual tentang prestasinya, terus-menerus berbicara mengenai dirinya, dan menginginkan perlakuan istimewa dari orang lain. “harusnya aku dong, kan aku yang paling penting disini”
  • Haus akan pengakuan dan validasi: Mereka terus-menerus menginginkan perhatian dan pengakuan dari orang lain. Selain itu, cenderung suka mencari perhatian dan pujian, dapat menjadi kesal jika tidak mendapatkan perhatian yang dianggap layak bagi mereka. “pokoknya semuanya tentang aku”
  • Minim empati: Sulit memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain. Mereka seringkali tidak peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. Selain itu, orang dengan kepribadian narsistik mungkin menikmati jika dirinya menjadi penyebab dari penderitaan orang lain. “Alah gitu aja, kok nangis sih”
  • Merasa dirinya paling special dan istimewa: Percaya bahwa mereka layak mendapatkan perlakuan khusus dan aturan tidak berlaku bagi mereka. Selain itu, cenderung mengharapkan orang lain melakukan segalanya untuk mereka, dan mereka dapat menjadi marah atau merasa tersinggung jika keinginan mereka tidak terpenuhi. “pokoknya aku maunya ini, terserah kamu bilang apa”
  • Manipulatif dan eksploitatif: Seringkali bersikap manipulatif dan eksploitatif. Sangat mungkin bagi mereka menggunakan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan mereka kerapkali berbohong, curang, atau bahkan menyakiti orang lain demi mencapai tujuannya. “kamu kan bisa, ya udah kamu aja lah”
  • Sensitif terhadap kritik: Memiliki kepribadian yang rapuh dan sangat sensitif terhadap kritik. Mereka dapat menjadi defensif atau bahkan marah jika dikritik, dan terkadang jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginannya mereka akan mencoba mencemarkan nama baik orang lain yang mengkritiknya.
  • Iri terhadap orang lain: Mereka yang memiliki kepribadian narsistik cenderung merasa iri terhadap orang lain yang mereka anggap lebih sukses atau berprestasi daripada mereka. Tekadang mencoba menghambat kesuksesan orang lain, atau merasa kesal dan pahit jika orang lain melakukan sesuatu laib baik darinya.

Penting Untuk Diingat

Untuk mendiagnosis apakah seseorang memiliki gangguan kepribadian narsistik, memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh seorang psikolog atau ahli kejiwaan yang professional dibidangnya. Biasanya mereka akan menanyakan riwayat yang dialami, pola asuh keluarga, serta hubungan dengan keluarga maupun lingkungan.

Tidak sampai disitu saja, psikolog dan para professional juga akan menggunakan suatu kuesioner Personality Inventory Narcissistic, yang terdiri dari daftar 40 pertanyaan untuk mengukur hal-hal yang mengindikasikan perilaku narsis, seperti seberapa sering berapa seseorang membutuhkan perhatian, atau seberapa banyak seseorang haus akan kekuasaan.

Menghadapi Seseorang Yang Memiliki Kepribadian Narsistik

  • Tetapkan batasan: Jangan takut untuk menyuarakan sesuatu, jangan sungkan untuk menolak permintaan orang lain dan sampaikan keberatan apabila tindakan yang dirasakan kurang berkenan atau sudah kelewatan. Misalnya, berikan pengertian dan penjelasan kepada seseorang  bahwa Anda tidak bersedia mendengarkan mereka terus-menerus berbicara mengenai dirinya, sampaikan keberatan jika Anda tidak bersedia melakukan hal-hal yang tidak disukai.
  • Jangan terlalu bawa perasaan: Mereka yang memiliki kepribadian narsistik seringkali mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakitkan bagi orang lain. Penting untuk diingat bahwa perilaku mereka bukanlah cerminan dari diri Anda. Itu merupakan cerminan dari ketidakamanan dan masalah pribadi yang mereka alami.
  • Jangan terlibat dalam permainan mereka: Mereka yang memiliki kepribadian narsistik seringkali sangat manipulatif. Mereka terkadang mencoba memancing seseorang untuk terlibat dalam argumen atau perselisihan. Penting untuk tidak terlibat dalam permainan mereka. Jika orang tersebut terlibat dalam permainan, maka mereka akan terus mencoba beragumen dan berkonflik.
  • Jaga diri: Berurusan dengan seorang narsistik dapat sangat menekan, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional. Pastikan diri Anda mendapatkan cukup tidur, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur. Anda juga sebaiknya berbicara dengan seorang terapis atau konselor jika membutuhkan bantuan dalam menghadapi stres yang disebabkan jika Anda berurusan dengan seseorang dengan kepribadian ini.

Jika saat ini Anda berada dalam suatu hubungan yang cenderung membuat Anda tertekan dan kerapkali merasa tidak pantas dan tidak cukup bagi pasangan, hal ini membuat Anda merasa cemas dan khawatir, tetapi Anda merasa bingung dan takut untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan. Tarot dan lenormand dapat membantu Anda menyurakan suara hati dan pikiran yang selama ini Anda rasakan.

Tertarik Untuk Melakukan Konsultasi Tarot dan Bazi?
Chat Saya via Whatsapp

konsultasi tarot online

Follow our social media :

Editor: Sahara