Psikologi Arketipe dalam Tarot


Home » Blog » Psikologi Arketipe dalam Tarot

Apakah Anda ingin memperdalam pemahaman mengenai diri sendiri dan melihat kedalam diri melampaui kesadaran? Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu Anda menjawab pertanyaan tersebut adalah tarot, psikologi arketipe yang dicetuskan oleh Carl Jung dapat menjelaskan peran Tarot dalam menjembatani alam bawah sadar dengan kesadaran.

Psikologi arketipe dalam tarot

Baca juga: Membaca Peta Kehidupan Dengan Metode Metaphysic China Kuno (BaZi)

Keraguan mungkin muncul dibenak Anda, karena selama ini Tarot selalu dikaitkan dengan media klenik atau sesuatu yang berbau mistis. Hal tersebut tidak berdasar, karena Tarot telah digunakan sebagai alat divinasi selama berabad-abad, dan menjadi suatu metode yang digunakan untuk mengeksplorasi pikiran bawah sadar, penggunaan Tarot juga kembali populer belakangan ini.

Banyak hal yang dapat dipelajari dalam Tarot, terutama hal-hal yang berkaitan dengan simbolisme dalam diri, pengalaman hidup Anda, dan hubungan antara psikologi arketipe dengan Tarot. Baik disadari ataupun tidak, kehidupan kita dibentuk berdasarkan simbol-simbol berupa keyakinan, agama, budaya, ras, kehidupan sosial dan lainnnya.

Simbol-simbol tersebut diwariskan dari generasi ke generasi dan membentuk suatu makna yang tersimpan di alam bawah sadar. Simbol-simbol yang memiliki makna tersebut adalah arketipe. Arketipe merupakan komponen struktural dari ketidaksadaran kolektif dan suatu bentuk pikiran universal yang mengandung unsur emosi mendalam.

Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran atau visi-visi yang dalam kehidupan sadar berkaitan dengan aspek tertentu dari sesuatu. Arketipe merupakan salah satu sub bagian dari teori psikologi yang dicestuskan oleh Carl Jung, yang menjelaskan bagaimana alam bawah sadar mempengaruhi dan membentuk kepribadian seseorang.

Hubungan psikologi arketipe dengan Tarot

Arketipe yang tertanam dalam pikiran bawah sadar adalah bagian bebas dari kesadaran. Contohnya, ketika kita melihat gambar ketupat atau masjid yang dihiasi ornament lebaran, kita berpikir tentang suasana idul fitri, kumpul keluarga, mudik dan saling memaafkan. Lalu, arketipe mengirimkan pesan singkat ke pikiran bawah sadar dan sadar, respon yang di dapat pun beragam.

Arketipe di bagi menjadi dua jenis, yaitu arketipe pribadi atau personal yang merupakan simbol-simbol berdasarkan pengalaman pribadi, dan arketipe impersonal atau universal yang didasarkan pada pengalaman kemanusiaan. Contoh dari arketipe pribadi adalah, ketika mendengar kata ular, reaksi yang didapati akan berbeda pada tiap orang.

Kata tersebut akan membangkitkan asosiasi pikiran dan perasaan tertentu. Sebagian orang mungkin memiliki asosiasi positif dengan ular seperti hewan yang lucu, menggemaskan dan tidak menakutkan. Hal ini akan membangkitkan emosi positif. Sebagian lagi, mengasosiasikan ular sebagai sesuatu yang negatif seperti, ular itu menakutkan dan berbahaya sehingga membangkitkan respon negatif.

Sedangkan arketipe universal pada umumnya didasarkan pada mitos atau budaya yang diturunkan oleh orang-orang terdahulu dan tertanam dalam ketidaksadaran kolektif. Arketipe universal yang berhubungan dengan ular, biasanya digunakan sebagai simbol ilmu kesehatan, kehormatan dan spiritual. Maka ketika ular pada simbol Tarot ditafsirkan, baik arketipe pribadi maupun universal, perlu dipertimbangkan persfektif yang seimbang.
Ini adalah salah satu tujuan dari interpertasi pada simbol-simbol kartu Tarot.

Kehidupan kita dipenuhi oleh rangkaian simbol, kita dapat mengubah asosiasi gambar kehidupan melalui arketipe. Arketipe dapat membantu setiap orang menemukan cara bersikap dan menentukan apa yang terpenting dalam hidup. Jika simbol selalu ada dalam kehidupan, maka selalu ada kesempatan untuk mempengaruhi pola hidup kita selanjutnya.

Arketipe dan Pikiran Bawah Sadar

Pikiran bawah sadar selalu menerima informasi secara kolektif tentang pengalaman manusia, dalam beberapa situasi, kita juga bisa menerima keadaan sadar secara kolektif. Kita tidak tahu sejauh mana pikiran bawah sadar kolektif mempengaruhi hidup kita.

Contohnya, ketika menemui seseorang yang berbadan kekar, bertato, dan berkacamata hitam. Kita cenderung mengasosiasikan mereka dengan mafia atau preman, sehingga kesadaran kita memberi perintah untuk bersikap hati-hati. Ini adalah proses dimana pikiran bawah sadar menjadi kesadaran yang menggerakan perilaku seseorang.

Hal ini mirip dengan salah satu kartu Tarot yang bergambar setan, asosiasi apa yang ada dalam pikiran bawah sadar kolektif. Asosiasinya jelas bahwa setan itu jahat dan menyeramkan. Maka, kesadaran kita merespon informasi bawah sadar untuk menjauhi hal-hal buruk. Simbol hati yang tertusuk padang (kartu 3 pedang) pun memberikan asosasi perasaan sakit.

Contoh-contoh diatas menunjukkan bagaimana arketipe membuat segalanya menjadi nyata melalui pikiran bawah sadar dan ketidaksadaran kolektif. Dengan demikian, gambar-gambar yang ada pada kartu Tarot mampu menyerap arketipe pribadi maupun universal. Arketipe berperan menentukan apa yang kita pikirkan tentang diri sendiri maupun orang lain.

Apapun yang terlihat mampu mempengaruhi pola hidup kita, baik kesuksesan, kepribadian, sikap, penampilan fisik, maupun kesehatan. Arketipe sangat memengaruhi diri kita hingga mampu memenjarakan hati dan pikiran.

Disnilah peran Tarot, Tarot dapat membantu kita menyadari arketipe yang tertanam dalam pikiran bawah sadar, karena gambar Tarot memberi arti berbeda dan mengadopsi kebiasaan baru yang lebih baik serta mendukung tindakan yang kita pilih.

Dengan melihat arketipe malalui gambar-gambar pada Tarot, kita dapat menentukan bagaimana kita mendapatkan keuntungan dari suatu perubahan yang terjadi dalam hidup tanpa disadari sebelumnya. Jika kita mengubah pola dasar sebuah gambar, simbol atau konsep-konsep yang ada, maka kita dapat mengubah diri kita sendiri.

Tarot bukanlah alat ukur yang memberikan kepastian hidup, kita dapat memperoleh informasi melalui pikiran bawah sadar untuk ditindaklanjuti melalui Tarot.

Baca juga: Ramal Tarot

Tarot dan Kesadaran Manusia

Konsep gambar-gambar dan pola dasar Tarot pada umumnya identik dengan konsep kesadaran kolektif yang dikemukaan oleh Carl Jung.

Tarot dalam situasi tertentu dapat memicu, mengaktifkan, menaklukan, atau memberdayakan dinamika tertentu dari pola pribadi yang dimiliki seseorang, fenomena tersebut sebagai proses komunikasi dengan pikiran bawah sadar manusia.

Sama halnya dalam dunia psikologi yang mengenal test proyektif karena pada dasarnya segala sesuatu yang terlahir dari apa yang dikatakan, diperbuat dan dipikirkan, semuanya merupakan proyeksi atas gambaran diri manusia.

Sikap dan perilaku kita secara otomatis dipengaruhi dan digerakkan oleh pikiran bawah sadar, di perkirakan 88% dari apa yang kita lakukan dipengaruhi oleh alam bawah sadar, kecuali jika kita ingin mengubahnya dengan kesadaran kita.

Dimulai dari bangun sampai tidur, pola hidup dan aktivitas kita sudah otomatis berjalan seperti biasanya. Begitu juga dengan cara kita berpikir, merasa dan merespons sesuatu telah digerakkan, oleh pikiran bawah dasar.

Pikiran bawah sadar memuat kebiasaan, nilai dan keyakinan, serta kepribadian kita atau bahkan dipengaruhi pula oleh emosi dan memori yang telah terekam sebelumnya. Maka dapat dikatakan, pikiran bawah sadarlah yang mempengaruhi sikap dan perilaku kita.

Melalui media Tarot, kita dapat mendalami pikiran bawah sadar manusia yang mengungkap aspek-aspek dari kepribadian. Apa yang tersimpan dalam pikiran bawah sadar kita diibaratkan, sebagai cetak biru atau perangkat lunak, yang menjalankan segala aktivitas dan kehidupan kita.

Dari cetak biru inilah dihasikan output tertentu, karena hukum sebab-akibat yang berlaku. Sama seperti program kebiasaan merokok, akan berkibat pada kesehatan kita. Sama seperti program malas dan minder, akan berakibat buruk pada masa depan kita. Namun, kompleksitas program yang berjalan pada manusia juga akan berakibat kepada seseorang dengan hasil tertentu secara unik.

Tarot dapat mengungkap sisi-sisi kehidupan kita baik di masa lalu, maupun saat ini. Tarot tidak mampu mengungkap masa depan secara pasti karena gambaran masa depan yang ditunjukkan oleh kartu Tarot merupakan hasil hubungan sebab-akibat dari keadaan yang telah terjadi sebelumnya dan keadaan yang sedang dialami sekarang.

Tarot adalah media yang dapat menjembatani alam bawah sadar dengan kesadaran, hal ini tentu akan membantu kita untuk lebih memahami alam bawah sadar dan mengatur pikiran sadar untuk menerapkan perilaku yang diinginkan serta mendatangkan segala sesuatu yang diinginkan dalam hidup.

Tertarik untuk memperdalam infomasi seputar dirimu melalui Tarot?
Chat Saya via Whatsapp:

konsultasi tarot online

Follow our social media :

Editor: Sahara