Beberapa kartu dalam tarot mengajarkan mengenai pentingnya menemukan keseimbangan dalam hidup. Tidak terkecuali dengan kartu The Temperance dalam tarot Nusantara. Kesederhanaan atau yang lebih dikenal The Temperance merupakan salah satu elemen penting dalam upaya menyeimbangkan kehidupan manusia. Tetapi lebih dari itu, manusia diajarkan untuk memiliki kebijaksanaan dalam memahami diri sendiri dan tidak terjebak dalam egoisme pribadi. Sebaliknya, kartu ini ingin mengajarkan mengenai pola berpikir yang sederhana dan praktis.
Baca juga: Apakah kartu The Death Melambangkan Kematian
Dalam tarot nusantara kartu The Temperance dilukiskan dengan proses penuangan air yang dilakukan oleh sosok yang tampak pada kartu, ia terlihat menuangkan sesuatu ke wadah kosong dan menjadi terisi ini menunjukkan sebuah fase antara ada dan tiada. Cairan menandakan alur dan air berarti kehidupan, suatu koneksi penting antara yang sadar dan yang tak sadar, dan campuran unsur pria dan wanita yang hidup maupun yang mati. Rangkaian fase tersebut merupakan proses penyeimbangan yang dimaksud dalam kartu ini.
Kekuatan spiritual antara kegaiban manusia dan kekuasaan Tuhan, yin dan yang, panas dan dingin masing-masing memerlukan suatu bentuk keselarasan untuk bisa memaknai arti semuanya. Hal ini juga mendatangkan suatu pengaruh yang membuat segalanya menjadi seimbang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. Klien mungkin akan melihat beberapa aspek dari untung dan rugi pada setiap permasalahan, baik yang dialami sendiri maupun permasalahan yang melibatkan orang lain.
Makna Kartu The Temperance Dalam Tarot Nusantara
Jika klien sedang terlibat dalam suatu perselisihan atau kesalahpahaman, klien harus mampu meyakinkan dirinya bahwa ia bisa dan mampu melewati semuanya. Sikap kesederhanaan yang klien miliki, membuat dia mampu mengatasi semua permasalahan yang tidak menguntungkan, karena dalam hal ini klien dapat memberikan pengertian mengenai bagaimana sikap sadar diri dan menerima segala sesuatu apa adanya. Kartu The Temperance dalam tarot nusantara menunjukkan seseorang yang penuh karakter, seorang pekerja yang rajin dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Ketika kartu The Temperance muncul dalam tebaran, klien seharusnya mampu melihat bahwa apa yang ada pada diri tidak mungkin diteruskan bila klien tidak ingin mengubah pandangannya menjadi lebih logis dan rasional. Pada dasarnya kartu ini ingin menunjukkan suatu fokus tentang bagaimana seharusnya klien menilai situasi yang keliatannya sudah terlewati tetapi muncul kembali. Ini bisa dilambangkan sebagai sikap yang sedikit berlebihan, upaya penghematan, upaya penyesuaian, pengelolaan dan kesederhanaan. Hal inilah yang ingin ditunjukkan bahwa saat ini klien memerlukan sikap kehati-hatian.
Gambaran dari kartu ini tidak hanya menyiratkan keterampilan atau kemampuan yang klien perlukan untuk bisa melewati pengalaman-pengalaman yang tidak diinginkan, tetapi yang klien perlukan adalah mengubah pengalaman-pengalaman yang merugikan menjadi sebuah keuntungan. Hampir semua jenis kartu tarot melukiskan kartu The Temperance dengan sosok wanita. Ia mengenakan mahkota emas perak, tangan kirinya menuangkan air putih dari cangkir sementara tangan kanannya memegang benda yang sama. Inilah yang digambarkan oleh Jung sebagai kesatuan dari sesuatu yang berlawanan.
Arti Simbol-simbol Pada Kartu The Temperance
- Piala/Cangkir: Ini merupakan simbol yang mewakili suatu tempat dimana seseorang dapat mencampurkan sesuatu yang dapat diisi. Dalam beberapa literature, dari tempat inilah Tuhan Yesus Kristus dapat mengubah air menjadi anggur. Artinya dengan simbol ini klien dapat mengubah segala situasi menjadi sesuatu yang berbeda yaitu dengan menempatkan pikiran dan tindakan klien sedemikian rupa sehingga bisa mendatangkan hasil yang klien inginkan
- Kaki kanan berada di air dan kaki kiri berada di daratan: Kaki merupakan simbol dari sebuah pondasi, kaki juga digunakan untuk membantu klien menuju tempat yang diinginkan. Kaki kanan (kesadaran) yang dicelupkan kedalam air merupakan simbol dari alam bawah sadar. Ini merupakan sinyal bahwa pikiran analitis klien perlu diistirahatkan sejenak. Sedangkan kaki kiri (ketidaksadaran) yang menapak di tanah merupakan simbol yang mengarah pada diri klien. Artinya gambar ini merupakan sebuah konsep keseimbangan. Seperti ketika klien menyelaraskan pikiran, maka tubuh dan jiwa klien mulai melihat hasil yang luar biasa dalam kehidupannya.
- Lambang segitiga pada kalung: Ada sebuah makna dari Mesir Kuno bahwa segitiga dipandang sebagai simbol kecerdasan dan menunjukkan kapasitas untuk kedamaian cinta kasih dan pola geometris sebagai alat untuk membangkitkan energi cinta. Segitiga juga berhubungan dengan cinta kasih yang diwakili oleh ibu, ayah dan anak. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, representasi grafis dari segitiga terbalik, melambangkan sebuah kapal dimana cinta dituangkan. Selain itu, simbol ini telah lama dikenal sebagai tanda keseimbangan dan kreativitas.
Mengoptimalkan Energi Kartu The Temperance Dalam Tarot Nusantara
- Mengendalikan keinginan yang bersifat sesaat: Kartu ini mendorong klien untuk mengendalikan kenginan dan hasrat yang klien miliki. Karena terkadang apa yang klien inginkan sebenarnya tidak sesuai dengan dirinya. Sehingga kartu ini mengingatkan klien untuk berpikir ulang dan mengendalikan hasratnya ketika klien ingin mengambil suatu keputusan.
- Mendengar dan memahami perasaan orang lain: The Temperance tidak hanya mengajarkan kesederhanaan, tetapi juga mengingatkan klien untuk bersabar. Klien harus mampu mendengarkan dan memahami perasaan orang lain, sehingga tindakan yang nantinya akan klien ambil tidak hanya menguntungkan dirinya tetapi juga orang lain disekitar klien.
- Menyelaraskan hubungan dengan manusia dan Tuhan: Kartu The Temperance mendorong klien untuk tidak hanya mementingkan kehidupan duniawi saja. Klien harus mampu menyeimbangkan hubungan antara kehidupan duniawi dengan spiritualitas. Karena keduanya sama penting, melalui alam spiritualitas klien akan merasa lebih tenang dan hubungan dengan manusia membuat pemenuhan kehidupan klien semakin lengkap.
- Mau menerima dan memberi: Sama seperti namanya yang berarti kesederhanaan, kartu ini mendorong klien untuk mampu menyeimbangkan sifat menerima dan memberi. Dalam artian, ketika klien diberikan rezeki yang berlimpah, maka jangan ragu untuk membagikannya dengan orang dan jika klien memang memerlukan bantuan dan pertolongan, kesampingkan ego dan mintalah pertolongan dengan orang lain.
Tiap-tiap kartu pada tarot sebenarnya memiliki pesan tersirat yang ingin disampaikan kepada klien. Kartu-kartu yang muncul dalam pembacaan jika di pahami secara mendalam, sebenarnya dapat membantu klien menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Untuk dapat menghasilkan pembacaan tarot dengan akurasi tinggi dibutuhkan pengalaman dan sepak terjang yang tinggi. Dengan pengalaman selama belasan tahun sebagai pembaca tarot, kami menyediakan layanan konsultasi tarot yang dapat membantu Anda menemukan solusi alternatif dari masalah yang dihadapi. Tunggu apalagi, segera kunjungi website kami.